Dari data tersebut Kepala SMK N 2 Yogyakarta maklum, dan sesuai dengan instruksi dari Balai Pendidikan menengah yang merupakan kepanjangan tangan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga bahwa bagi orang tua yang belum mengijinkan tidak masalah, bisa diakomodir dengan pembelajaran jarak jauh walaupun dengan segala keterbatasannya.
Sementara dari analisa resiko penularan Covid-19, menurut Sumadi, dari data yang ada dapat disimpulkan resiko kecil dengan persyaratan semua siswa yang telah mengisi angket selalu konsisten dalam menerapkan protokoler Pencegahan Covid-19. “Dengan persyaratan semua siswa yang telah mengisi angket selalu konsisten dalam menerapkan protokoler pencegahan Covid-19,” tegas Sumadi.SMKN2 Yogyakarta sudah menyiapkan berbagai sarana prasarana dan metode pencegahannya, di antaranya, KBM praktek tatap muka terbatas dengan jadwal hanya 1/3 jumlah sarpras yang ada, sehingga jadwal sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Siswa di sekolah dibagi 2 shift pagi dan sore serta hanya durasi 3 jam. Juga jeda waktu antar shift untuk menghindari kerumunan orang dan praktek hanya 2 orang setiap kelompok.
“Proses masuk dan keluar sekolah dan ke ruang praktek diatur dengan ketat dengan pencegahan dan protokol Covid-19. Piket Tim Budaya dan Tim Gugus Pencegahan Covid-19 setiap hari, dengan penyemprotan desinfektan dan piket keliling operasi pemakaian masker, serta menghindari kerumunan selama pembelajaran di sekolah,” tutup Sumadi.