Dampak perubahan musim kemarau yang berkepanjangan, selain menimbulkan banyak bencana kebakaran, juga berdampak kekurangan air bersih bagi daerah daerah minus air. Untuk itulah Keluarga Besar SMKN 2 Yogyakarta menggelar Bakti Sosial berupa droping air bersih, di Padukuhan Tungu, Girimulyo, Kapanewon Panggang, Kabubapten Gunungkidul, Selasa (17/10/2023).
Sejumlah 177.500 liter air bersih atau setara 35,5 tanki air bersih dengan kapasitas 5000 liter pertangki dikirim ke daerah yang menjadi target giat Bakti Sosial tersebut, Program ini terlaksana berkat dukungan seluruh Keluarga Besar SMKN 2 Yogyakarta dari guru, karyawan dan keluarga besarnya sebagai wujud solidaritas antar sesame yang sedang mengalami kesulitan air bersih untuk keperluan hidup sehari-hari.
Waka Humas SMKN 2 Yogyakarta, Sumadi mengemukakan, bahwa program ini merupakan program insidental yang bersumber dana berasala dari donatur para guru, karyawan, dan keluarga guru/ karyawan, yang dikelola sebagai dana sosial.
“Alhamdulillah pada saat ini Keluarga Besar SMKN 2 Yogyakarta dapat menyalurkan dan membantu saudara kita di Padukuhan Tungu Girimulyo Panggang Gunungkidul, yang saat ini sedang kekurangan air bersih, dimana air bersih merupakan kebutuhan pokok setiap manusia. Semoga bantuan kali ini dapat sedikit meringankan beban saudara kita di Padukuhan Tungu dalam memenuhi kebutuhan air bersih,” ujar Sumadi.
Sementara, bantuan air bersih itu diterima secara simbolis oleh Kepala LPM Padukuhan Tungu Rahmadi. Mewakili warga, ia menyampaikan terima kasih sekali kepada Keluarga Besar SMKN 2 Yogyakarta yang telah membantu dalam ketersediaan air bersih guna keperluan sehari hari di Padukuhan Tungu.
Rahmadi mengungkapkan, bahwa di Padukuhan Tungu tidak ada sumber air apabila musim kemarau seperti ini selain membeli dari mobil tangki keliling. Juga mengandalkan air dari PDAM yang hidup atau ngalirnya hanya sebulan sekali, dengan debit yang kecil. “Mengalir selama dua jam dan paling lama hanya semalam maka dari itu warga kami sangat kekurangan air, dengan jumlah 240 KK sekitar 1000 jiwa lebih yang tinggal di Padukuhan Tungu ini,” terang Rahmadi